Gangguan bipolar adalah masalah kesehatan mental yang menyebabkan perubahan suasana hati, energi, tingkat aktivitas, konsentrasi, dan kemampuan untuk melakukan kegiatan sehari-hari. Kondisi ini menyebabkan perubahan suasana hati yang ekstrem, dari periode euforia dan energi tinggi hingga periode depresi mendalam. Gangguan ini memengaruhi kebiasaan tidur, tingkat energi, aktivitas, perilaku, dan kemampuan berpikir seseorang.
Jenis-Jenis Gangguan Bipolar
Gangguan Bipolar I
Gangguan bipolar I adalah jenis gangguan bipolar yang paling parah. Pada gangguan ini, pengidap mengalami setidaknya satu periode mania dalam hidupnya. Episode mania ini seringkali ekstrem dan berpotensi berbahaya, dan sering diikuti oleh episode depresi. Gangguan bipolar I memerlukan penanganan yang intensif dan berkelanjutan.
Gangguan Bipolar II
Gangguan bipolar II mirip dengan bipolar I, namun dengan episode depresi yang lebih sering dan episode hipomania yang lebih jarang. Meskipun tidak separah bipolar I, gangguan bipolar II dapat berkembang menjadi gangguan bipolar I jika tidak ditangani dengan baik.
Gangguan Siklotimik
Gangguan siklotimik adalah jenis gangguan bipolar yang lebih ringan dibandingkan bipolar I dan II. Pada gangguan ini, pengidap mengalami periode gejala hipomania dan depresi yang lebih singkat dan kurang parah. Meskipun demikian, gangguan siklotimik tetap bisa berdampak signifikan pada kehidupan sehari-hari dan dapat berkembang menjadi bipolar I atau II.
Gangguan Bipolar Campuran
Gangguan bipolar campuran ditandai dengan terjadinya gejala mania dan depresi secara bersamaan. Misalnya, seseorang bisa merasa sangat berenergi dan tidak tidur, sementara pada saat yang sama merasa putus asa dan tertekan. Kondisi ini memerlukan pengobatan yang hati-hati untuk mengelola kedua gejala tersebut.
Bipolar Musiman
Sekitar 25 persen orang dengan gangguan bipolar mengalami pola depresi musiman. Biasanya, pengidap mengalami episode depresi selama musim gugur atau musim dingin, dan periode mania atau hipomania pada musim semi atau musim panas.
Bipolar dengan Siklus yang Cepat
Bipolar dengan siklus cepat adalah kondisi di mana seseorang mengalami empat atau lebih episode mania, hipomania, dan depresi dalam waktu 12 bulan. Perubahan suasana hati bisa terjadi dalam hitungan jam atau hari. Jika perubahan suasana hati terjadi lebih dari empat kali dalam sebulan, kondisi ini disebut “ultra rapid cycling.”
Penyebab Gangguan Bipolar
Faktor Genetik
Genetik atau keturunan memainkan peran penting dalam risiko seseorang mengembangkan gangguan bipolar. Orang dengan riwayat keluarga yang mengidap gangguan ini lebih berisiko mengalaminya.
Ketidakseimbangan Kimia di Otak
Ketidakseimbangan neurotransmiter, yaitu zat kimia otak yang mengatur suasana hati, dapat menyebabkan gangguan bipolar. Ketidakseimbangan ini mempengaruhi perubahan suasana hati dan energi seseorang.
Faktor Lingkungan
Stres kronis, trauma fisik dan emosional, serta peristiwa hidup seperti kehilangan orang yang dicintai atau konflik dalam hubungan dapat memicu gangguan bipolar atau memperburuk episode yang ada.
Perubahan Hormonal
Fluktuasi hormon, seperti selama kehamilan, menstruasi, atau menopause, dapat meningkatkan risiko gangguan bipolar.
Kemampuan Menangani Stres
Orang dengan kemampuan koping stres yang buruk lebih rentan terhadap gangguan bipolar karena kesulitan mengatasi tekanan hidup.
Konsumsi Zat Psikoaktif
Penggunaan narkoba atau alkohol secara berlebihan dapat memicu atau memperburuk episode mania atau depresi pada individu yang rentan.
Mengidap Gangguan Mental
Gangguan mental lain, seperti gangguan kecemasan atau gangguan penggunaan zat, dapat meningkatkan risiko gangguan bipolar karena rentan terhadap gangguan suasana hati yang ekstrem.
Perubahan Siklus Tidur
Gangguan tidur, baik kurang tidur atau tidur berlebihan, dapat memicu episode mania atau depresi pada individu dengan gangguan bipolar.
Faktor Risiko Gangguan Bipolar
Faktor risiko gangguan bipolar meliputi pengalaman trauma, pengelolaan stres yang buruk, kecanduan, dan riwayat keluarga dengan gangguan serupa. Mengetahui faktor-faktor ini dapat membantu dalam deteksi dini dan pencegahan gangguan bipolar.
Gejala Gangguan Bipolar
Fase Mania
Gejala fase mania meliputi semangat berlebihan, peningkatan energi, penurunan kebutuhan tidur, kehilangan nafsu makan, berbicara cepat, dan perilaku berisiko seperti menghamburkan uang atau melakukan hubungan seksual yang sembrono.
Fase Depresi
Gejala fase depresi termasuk rasa sedih, lesu, kehilangan minat pada aktivitas, perubahan pola tidur dan makan, berbicara lambat, kesulitan berkonsentrasi, dan pikiran tentang kematian atau bunuh diri.
Rapid Cycling
Rapid cycling merujuk pada perputaran cepat antara episode mania dan depresi. Beberapa pengidap mengalami fase mania dan depresi tanpa periode normal di antara keduanya.
Periode Campuran
Periode campuran terjadi ketika seseorang mengalami gejala mania dan depresi secara bersamaan. Misalnya, seseorang bisa merasa berenergi tinggi sekaligus sangat putus asa.
Psikiater dan Psikolog di Halodoc